Saturday, October 31, 2015

Pemikat Hati

Bidadari pemikat, kemanakah gerangan engkau membawaku?
Kemana aku harus mengikutimu di atas jalan yang tak rata dan berliku diantara rangkaian dinding yang menyatu?
Di atas jalan yang ditumbuhi ilalang kita mendaki ke atas puncak-puncak gunung menyusuri tiap tapak gelap dalam terang dan sendirian turun menuju keheningan

Aku melekat dalam hatimu dan mengikuti dibelakangmu seperti mata air yang mengalir, melupakan anganku sendiri dan menatap kecantikan didalam dirimu
Kututup pendengaranku untuk nyanyian neraka ditelingaku, terpesona oleh kekuatan tersembunyi yang bersemayam dalam tubuhmu

Tunggu dan lihat aku sejenak, kan kudapati rahasia hati dimatamu, kan kupahami dari wajahmu semua hal yang tersembunyi dibalik jiwamu sampai kau ungkap dalam hatiku keinginan yang terpendam dalam hatimu

Dengarkan aku, jiwa yang memikat
Aku adalah asa yang berjuang dalam derasnya hujan, melawan pekatnya malam membawa pelita penerangan
Disaat itu aku melihat ke arah alam yang tidur dan berpikir lama sekali, kutemukan sesuatu yang tak terikat dan tak terbatas disana
Aku menemukan sesuatu yang menahan, yang menghapuskan dahaga dalam kekeringan, yang memberi roti manna didalam kelaparan
Kutemukan cinta disana