Monday, November 07, 2016

Gelap Hati

Hari ke tiga di dua bulan akhir penghujung tahun air mata ini menetes perlahan di pipi
Mencoba menahan semua rasa getir dari setiap ungkapan kata yang mengalir begitu saja diseberang sana
Entah rasa apa disana, disini hanya mencoba mengerti dan takkan berhenti
Lalu ku menghilang membuang semua rasa getir, amarah tuk menjaganya dari luka
Sama seperti kubelajar mengerti hujan di bulan Juni

Kebersamaan menghabiskan waktu bersama cinta adalah indah yang kunantikan
Menciptakan syair kehidupan untukmu dan untukku
Membentangkan senyum, tawa dan canda
Hanya kita,,,,



#neversaygoodbye

Sunday, July 10, 2016

Hati

Sayup-sayup kudengar suara itu memanggilku dalam heningnya dalam kesendiriannya dalam hampanya
Datanglah, bawalah aku pergi kesetiap sudut hatimu katanya lirih dengan sorot mata yang indah itu
Begitu cantik paras itu sampai-sampai aku lupa siapakah aku ini
Duduklah dan dekaplah ragaku ini akan kuingatkan siapa kamu katanya dengan senyum manis itu
Lalu kududuk dibelakangmu kupeluk ragamu begitu wangi dan hangat kurasa disana
Kamulah syairku disetiap lagu-laguku
Kamulah tanganku yang mengusap air mataku
Kamulah pelita penerang langkahku
Itu aku katamu dalam hati,,

Dan ku katakan kepadamu engkau bukan pilihan disaat aku bosan,,
Akulah mata air yang akan terus mengalir menghapus dahagamu.

Saturday, June 25, 2016

Pada Hati

Ingin kubelai selalu rambut hitam yang panjang itu, biar kurasakan setiap kisahnya
Seperti ku melihat hijaunya pepohonan dan merahnya mawar yang berkembang
Untuk mu dan juga untuk ku

Ingin ku kecup selalu kening kuning langsat itu, biar kurasakan beban didalamnya
Seperti ku melihat birunya langit dan putihnya awan
Di setiap hari yang diberkati dan di malam gelap yang suci

Ingin ku peluk selalu raga yang indah itu, biar kurasakan gejolak amarah yang terpendam
Seperti ku melihat warna warni pelangi yang indah di atas langit
Lebur menjadi satu dalam kesendirian

Ingin ku bisikan selalu dekat telinga itu, biar tau
Percayalah dan yakinlah
Disini aku ada

Thursday, June 23, 2016

Cinta Hati

Selamat datang kembali cintaku, sang jiwa pemikat,,
Hampir tiga puluh ribu dentingan jam aq menunggumu dalam harap
Kubaca kembali cerita kita dalam kanvas putih itu yang dulu kita tulis bersama
Cerita demi cerita menguatkan aq dalam penantian
Keyakinanku tentang rasa membuat ku tegar dalam hantaman ombak yang selalu ingin menggulungku, melumatku dan mematikan rasaku
Cintaku,,sang jiwa pemikat,,
Lihatlah bulir-bulir rindu disekujur raga ini dan setiap bulirnya mempunyai cerita sendiri
Tidakkah kau ingin berbagi denganku, menikmati setiap bulir rindunya,,
Menceritakan rasa yang tercipta atas kehendak kita
Kitalah tuan atas hati ini bahagia kita yang menentukan

Cintaku,,,sang jiwa pemikat,,
Adakah rindu di hatimu kini,,

Tuesday, June 07, 2016

Kosong Hati

Awal purnama bulan ke enam engkau pergi cinta
Membawa semua duka kepedihan bahkan sukamu dalam asa yang mungkin masih kau bawa
Tak ada kata yang terucap hilang begitu saja terbesit luka di sini
Waktu terus mengalir mencari dan menanti

Yang tertinggal hanya janji disini dihati ini
Belajar mengerti di hujan bulan Juni
Merahasiakan rintik rinduku
Kepada pohon berbunga itu

Friday, April 15, 2016

Daun Hati

Hatiku saat ini bagai selembar daun jati melayang jatuh di rumput diantara batang yang berdiri sombong dalam kekokohannya
Menanti rapuh dan remuk dimakan sang waktu
Waktu adalah fana tapi Cintaku abadi
selalu memetik kisah demi kisah merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari tertuju disana

Monday, January 18, 2016

Pikiran Hati

Dimana engkau jiwa pemikat hati, aku sungguh merindukanmu, laksana padang gurun yang menantikan turunnya hujan.
Kekasih hati, aku mendambakan hari yang lalu, saling bercerita hidup dan kehidupan tentang buah hati yang dipercayakan sang Kuasa pada wujud kita.
Apakah kau merindukan juga,,,??
Lihatlah... aku menangis disini, sedang bintang-bintang tersenyum di balik awan yang menyelimutinya, seolah berkata "Aku adalah peminta dan kekasihku teman setia yang sabar."
Kemanakah engkau kekasih,,,aku iri dengan bintang dan awan itu.
Saat aku melihat taman yang indah, aku merunduk dan mencium bunga-bunganya, memeluk ranting-rantingnya dengan sujud bersimpuh.
Dalam kesunyian malam, ketika hantu malam memeluk semua ciptaan, aku melihat segala sesuatu, kadang-kadang bernyanyi, dan berbisik "Kesedihan adalah kamu, karena menatap malam telah membuatmu sia-sia."
Tetapi aku seorang pecinta, itulah hidupku, itulah hidupku yang harus kujalani.

Saturday, January 16, 2016

Gerbang Hati

Dalam hati ini memandang keanggunan putri berbalutkan kisah asmara, pesonanya membutakan akal pikiran serta logika yang ada.
Ku nyanyikan melodi cinta yang tak  kutahu sebelumnya, syair-syairnya menjadi bisikan yang menggoda, dan nada-nada dalam dadaku begitu bergelora.
Apakah ini tentang keajaiban dan kebahagiaan cinta? Adakah di antara kalian bisa menjawab mengenai apa yang terjadi padaku.
Ketika jari jemarinya yang lentik membuka penutup kepala bermahkotakan rambut hitam panjang tercium aroma yang memikat membawaku untuk mendekat.
Ketelusuri setiap helainya dengan inderaku, kubelai dengan sayang hingga kudapati tanda kehidupan disana, tanda yang menceritakan padaku tentang kisahnya.
Tak perlu kau takut cintaku, karena tak pernah memiliki awan biru di ketinggian, kepadamu mereka akan menceritakan apa yang mereka ketahui, mereka akan menyimpan rahasia kita.
Di kesunyian ruang tak terdengar suara, hanya ada nyanyian cinta yang kuciptakan, kau lantunkan dalam syair kenikmatan.
Itulah hari ke empat di awal tahun ku memasuki gerbang hatimu.


Friday, January 15, 2016

Dalam Hati

Seperempat perjalanan mentari menuju peraduannya
Di atas roda yang telah menghantarkan kita
Dengan tetesan air sedikit demi sedikit menghalangi pandangan mata
Kita ciptakan kehangatan di dalamnya

Kemarilah kekasih hatiku,,,
Aku tau ada rindu yang menggebu dihatimu
Terlihat jelas dijernihnya matamu
Janganlah malu,,,

Selalu kusambut rindumu rinduku
Menceritakan masing-masing kisahnya
Yang terasa dalam setiap desahan nafas menggebu
Yang berakhir dengan tatapan mata

Saat air mata menetes seperti kilaunya berlian
Saat bibir terkatup seperti putri malu mengucupkan daunnya
Saat jemari saling bersatu membentuk ikatan
Disitulah kita dimana kita adalah sebuah cerita