Tuesday, November 17, 2015

Remuk Hati

Ini adalah reruntuhan mahligai yang telah kubangun untukmu, jantung hatiku. Lihat di atas sana, ditempat dimana tidak ada duka, terdapat puing-puing puri yang aku bangun untuk menyenangkanmu. Semua itu telah diruntuhkan dan tak ada sisa lagi kecuali jejak yang menceritakan perjuangan hati mencari dan menemukan cinta.

Kemarin dan yang disesalkan kudidendangkan nyanyian yang menusuk jiwa, memekakkan telinga. Lantunan melodinya masih terngiang di telinga hati. Lukisan nada masih membekas di cermin hati. Wangi nafasnya masih berbau dalam lipatan-lipatan baju. Bekas lantunan, lukisan, serta wangi nafasnya akan tetap hidup hingga fajar tiba. Sampai ada keberanian untuk ku buka jendela-jendela hati membiarkan sang waktu menyapu semua yang ditinggalkan untukku.

Semua itu terjadi kemarin. Kemarin adalah mimpi yang takkan kembali.